Perancangan Blue Print Sistem Informasi Management Terpadu di Yayasan BTH Tasikmalaya

Perancangan Blue Print Sistem Informasi di Yayasan BTH Tasikmalaya

Yayasan Bakti Tunas Husada atau yang lebih dikenal dengan nama BTH, merupakan salah satu Yayasan di Kota Tasikmalaya yang bergerak di bidang penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Yayasan BTH menjadi induk dari STIKES BTH yang berlokasi di Jalan Cilolohan No. 36 Kota Tasikmalaya. Beberapa saat yang lalu, Prilude Studio diberi kepercayaan oleh Yayasan BTH untuk melakukan Reverse Engineering terhadap Sistem Informasi Management Terpadu yang ada di lingkungan Yayasan BTH. Dan Tahap selanjutnya, sebelum pembuatan sistem informasi  tersebut Prilude merancang Blue Print Sistem Informasi untuk Yayasan BTH Tasikmalaya.

Perancangan Blue Print Sistem Informasi Management Terpadu yang ada di lingkungan Yayasan BTH.

Apa itu Blue Print? Blue Print merupakan perancangan sistem, yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Perusahaan. Perancangan Blue Print di Yayasan BTH Tasikmalaya ini, Prilude lakukan untuk mengetahui kebutuhan Klien. Dan tentu saja perancangan ini diperlukan untuk memperbaiki Sistem yang telah ada, upaya tidak terjadi kesalahan lagi di sistem yang akan di bangun nantinya.

Secara garis besar manfaat dilakukannya perancangan Blue Print sebelum dibangunnya sebuah sistem adalah sebagai berikut:

1.Pertama, Blue Print dapat dijadikan dasar bagi  pengimplementasian sistem informasi. Dengan demikian, perusahaan tidakhanya membuat lalu install, tetapi mempunyai perencanaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di lapangan.

2.Kedua, perusahaan bisa mengurangi berbagai resiko yang mungkin timbul dalam implementasi sistem yang kurang tepat sasaran, beberapa resikonya dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Ketidaksesuaian antara kebutuhan bisnis dengan sistem informasi yang dibangun. Seperti yang terjadi di Yayasan BTH Tasikmalaya. Dengan sistem terdahulu yang telah di bangun, tetapi kurang sesuai dan banyak yang error. Sehingga akhirnya sistem yang telah dibangun tidak dipakai.
  • Banyaknya aplikasi yang tambal sulam sehingga tidak bisa saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
  • Dana yang telah dikeluarkan tidak memberikan manfaat seperti yang diharapkan. Malah nantinya jadi double biaya. Untuk membangun ulang aplikasi, seperti yang terjadi di Yayasan BTH Tasikmalaya.
  • Standar kualitas sistem informasi tidak sesuai dengan standar.

3. ketiga adalah bahwa IT Blue Print bisa menjadi alat kontrol dan parameter yang efektif untuk mereview performa dan kesuksesan implementasi Sistem Informasi pada suatu perusahaan. Dalam satu tahun misalnya, perusahaan bisa melihat sistem apa saja yang sudah diimplementasikan, dan sistem mana yang belum diimplementasikan.

Ingin Membuat Sistem Yang Sejenis?

Apakah Anda tertarik untuk membuat sistem sejenis? Jika ya, jangan ragu untuk menghubungi kami saat ini juga. Tim Kami akan dengan senang hati berdiskusi dengan Anda untuk membicarakan desain, isi, teknologi, harga, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.