DevOps terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan bisnis. Tahun 2024 memperkenalkan tren baru yang menarik dalam DevOps, baik dari segi alat maupun praktik terbaik.
1. Automatisasi dan Integrasi yang Lebih Mendalam
Salah satu tren utama dalam DevOps pada tahun 2024 adalah peningkatan dalam otomatisasi dan integrasi. Alat-alat seperti Jenkins, GitLab CI/CD, dan CircleCI telah mengalami pembaruan signifikan untuk mendukung pipeline yang lebih kompleks dan integrasi yang lebih mulus dengan berbagai alat lain. Misalnya, Jenkins kini menyediakan plugin baru yang memungkinkan integrasi langsung dengan Kubernetes, sehingga mempermudah proses deployment aplikasi berbasis container. Selain itu, GitLab CI/CD menawarkan kemampuan otomatisasi yang lebih canggih dengan mendukung skenario multi-cloud dan multi-environment.
2. Keamanan sebagai Prioritas Utama
Keamanan menjadi fokus utama dalam DevOps pada tahun 2024. Dengan meningkatnya ancaman siber, perusahaan tidak bisa lagi mengabaikan aspek keamanan dalam pipeline DevOps mereka. DevSecOps, yang mengintegrasikan keamanan ke dalam setiap tahap pengembangan dan operasi, menjadi semakin populer. Alat seperti Snyk dan Aqua Security membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan sejak tahap awal pengembangan. Selain itu, praktik terbaik seperti pemindaian keamanan otomatis dan audit berkala menjadi standar dalam pipeline DevOps.
3. Observabilitas dan Monitoring yang Lebih Baik
Mengamati dan memantau performa aplikasi serta infrastruktur merupakan elemen penting dalam DevOps. Tahun 2024 membawa peningkatan dalam alat observabilitas dan monitoring. Prometheus dan Grafana masih menjadi pilihan utama, namun alat-alat baru seperti OpenTelemetry mulai mendapatkan perhatian. OpenTelemetry memungkinkan pengumpulan, pemrosesan, dan ekspor data telemetri dari berbagai sumber, memberikan visibilitas yang lebih baik ke dalam aplikasi dan infrastruktur. Selain itu, alat observabilitas ini semakin terintegrasi dengan solusi AIOps untuk mendeteksi dan mengatasi masalah secara proaktif.
4. Penggunaan AI dan Machine Learning dalam DevOps
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) dalam DevOps semakin meningkat. Alat-alat seperti Ansible Automation Platform dan Puppet Enterprise kini mendukung skenario AI/ML untuk otomatisasi dan optimasi. Misalnya, Ansible Automation Platform menggunakan AI untuk memprediksi kegagalan sistem dan memberikan rekomendasi perbaikan sebelum masalah terjadi. Dengan demikian, tim DevOps dapat menghemat waktu dan sumber daya dengan memanfaatkan analisis prediktif dan otomatisasi yang lebih cerdas.
5. Infrastruktur sebagai Kode (IaC) dan Cloud-Native
Pendekatan Infrastruktur sebagai Kode (IaC) semakin matang dan menjadi standar dalam DevOps. Terraform dan Pulumi adalah contoh alat yang mendukung IaC dengan fitur-fitur baru untuk mendefinisikan dan mengelola infrastruktur cloud secara deklaratif. Selain itu, adopsi arsitektur cloud-native semakin meluas, dengan Kubernetes sebagai pusat ekosistem cloud-native. Alat seperti Helm dan Istio membantu dalam mengelola aplikasi berbasis Kubernetes dengan lebih efisien, sementara praktik terbaik seperti continuous delivery dan continuous deployment menjadi standar dalam mengelola siklus hidup aplikasi.
Untuk melihat portofolio kami dan mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi situs web kami di www.priludestudio.com.
Mau buat Aplikasi Android dan Web?? Ayo bergabung dengan Kelas Ngoding untuk belajar Ngoding dengan lebih seru.
Tinggalkan Balasan